Photobucket

25 Februari 2011

Shodou

Shodou (書道) adalah seni kaligrafi Jepang. Apabila diminati seni kaligrafi ini sangat menarik walaupun tidak mudah. Shodou berawal dari teknik penulisan Cina yang berusia hampir 4500 tahun silam. Umumnya huruf kanji yang sering ditulis menjadi kaligrafi, karena memiliki cara penulisan huruf yang khusus.


Teknik menulis kaligrafi ini terbagi atas 3 macam gaya, yaitu :

Kaisho (menulis dengan tepat)
Ini adalah gaya yang paling mendasar dalam penulisan huruf kanji, sering dipergunakan di majalah atau koran. Bentuk huruf yang dihasilkan tidak jauh berbeda dan bentuk asli huruf kanji.

Gyousho (perjalanan menulis)
Lebih merupakan gaya menulis miring huruf Jepang, biasanya warga Jepang yang lebih berpendidikan sering menulis dengan cara ini.

Shousho (menulis rumput)
Hampir sama dengan menulis miring huruf Jepang, tapi huruf lebih menjadi satu kesatuan, hanya ahli kanji yang bisa membacanya. Jenis gaya ini hanya dipergunakan untuk suatu kesenian saja.

Hingga sekarang tulisan kaligrafi yang dituangkan di atas kain / kakemono cukup populer di Jepang ataupun dibelahan dunia lainnya.


Taman Batu Jepang

Taman batu Jepang atau taman Zen adalah salah satu gaya dalam taman Jepang. Taman jenis ini tidak menggunakan air. Lanskap alam dilukiskan dengan batu dan pasir yang melambangkan kolam dan aliran air. Orang Jepang percaya kalau batu punya makna yang berbeda tergantung bentuknya, mulai dari taido [batu tinggi vertikal], reisho [batu pendek vertikal], shigyo [batu pendek vertikal], shintai [batu datar/pipih], hingga kikyaku [batu sandaran]. Orang yang melihat diminta untuk berimajinasi bahwa hamparan pasir berwarna putih dan kerikil adalah permukaan air. Jembatan dibangun untuk memberi kesan ada aliran air di bawahnya. Pola-pola pada hamparan pasir ditata dengan penggaruk bambu untuk melambangkan aliran air.

Taman ini bersifat abstrak, dan terutama berkembang di kuil-kuil Zen pada zaman Muromachi sehingga juga dikenal sebagai taman Zen. Meskipun demikian, taman batu sudah merupakan salah satu bagian dari beberapa gaya taman Jepang dari zaman-zaman sebelumnya, misalnya di taman gaya kaiyū dan taman gaya shinden-zukuri yang dibangun di rumah kediaman resmi daimyo. Setelah meningkatnya kepopuleran taman batu pada zaman Muromachi, taman batu Jepang diterima sebagai salah satu gaya taman Jepang. Berbeda dari gaya dan model taman Jepang lainnya, taman batu Jepang sama sekali tidak memerlukan air. Oleh karena itu, taman batu memungkinkan orang membuat taman Jepang di tempat sulit air.

Taman dalam bahasa Jepang disebut kouen itu ada bermacam–macam jenis, tapi taman Jepang lebih identik konsepnya berdasarkan Budha Zen, yang banyak dijumpai pada kuil-kuil Budha di Jepang. Sesuai dengan filosofi Budha Zen yang mengutamakan keseimbangan dan pendekatan pada alam, taman Jepang dibuat sederhana menggunakan bahan yang seluruhnya berasal dari alam. Hanya saja, taman Jepang ala Zen tidak dibuat untuk dimasuki atau diinjak-injak, cukup dipandangi saja bila ingin menikmati keindahannya.

thx to :

http://agitoita.blogspot.com/

http://id.wikipedia.org/


Japan - Harajuku

Kalau ada kesempatan berkunjung ke Jepang datanglah ke Harajuku, sebuah kawasan sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dori), departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.

Harajuku menjadi populer dan pusat busana dimulai tahun 70-an. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang bahkan mendunia setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.

Mulai dari tahun 1980 sampai sekarang, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku (anak muda yang sering berpakaian aneh). Namun seiring dengan perkembangan zaman pada kawasan Harajuku muncul Cosplay Timiniko-Zoku yang juga berpakaian aneh dan diduga hadir sebagai tandingan Takenoko-Zoku. Komunitas anak muda ini hadir setelah dimuat di sebuah majalah Fanroad, memberitakan munculnya anak muda bercosplay di kawasan Harajuku berkostum baju robot gundam. Istilah "Tominiko-Zoku" diambil dari nama seorang sutradara Film Animasi Gundam Yushiyuki Tomino, dan ini menjadi istilah umum komunitas penggemar anime.

Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak muda. Butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal pun mulai bermunculan. Jalan Tekeshita semakin ramai banyak pengunjung yang ingin melihat komunitas Takenoku-Zoku dan Tominiko-Zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan.

Apa hubungannya antara Harajuku dengan Cosplay? Ternyata, usut punya usut, style ini tetap terinspirasi oleh budaya lokal, Kimono. Kita bisa lihat bagaimana jika orang Jepang memakai kimono. Baju khas jepang, bibir berwarna, muka dibalut dengan warna sangat-sangat putih. Sekelompok pemuda mengecat rambut mereka dalam aneka warna dan rias mata dominan hitam, sementara tubuh mereka juga dibalut baju hitam dengan sepatu bot hitam. Nah, kelompok pemuda pecinta budaya ini menuangkan inspirasi mereka dengan membuat tubuh mereka berantakan. Rambut di cat, bibir diwarnai, pakaian serba ala Jepang, dan bergaya layaknya anak gaul. Style ini lebih dikenal dengan nama Harajuku. Di sudut yang lain, sekelompok pemuda juga membalut tubuh mereka dengan dandanan persis bahkan sama layaknya tokoh kartun ala Jepang (anime) dan pahlawan di komik-komik sana (manga). Nah, karena itu, maka orang asal negeri barat sana menyebut mode itu sebagai cosplay, diambil dari bahasa inggris dari kata costume and play.

source :

http://9november.wordpress.com/

http://id.shvoong.com/

http://id.wikipedia.org/

Rumah Tradisional Jepang

Hal terpenting yang harus diperhitungan pada saat membangun rumah di Jepang adalah ketahanannya terhadap 4 musim termasuk pada musim panas dan musim dingin.

Rumah tradisional Jepang dibuat dengan terlebih dahulu memasang tiang kayu utama ditengah. Lantai ditinggikan sekitar 10 cm dari tanah lalu ditutup dengan balok kayu untuk lantai, hal ini bertujuan untuk menghindari embun dari tanah.

Namun dewasa ini rumah Jepang biasanya mempunyai kamar-kamar bergaya Barat dengan lantai kayu dan kerap dibangun dengan tiang-tiang baja. Lagi pula, makin banyak keluarga di kawasan perkotaan tinggal di gedung-gedung apartemen baja beton yang besar.

Ada dua perbedaan besar dengan rumah Barat, yakni orang tidak mengenakan sepatu di dalam rumah dan setidaknya ada satu ruang yang cenderung dirancang dalam gaya Jepang, berlantaikan tatami. Orang melepaskan sepatu begitu memasuki rumah agar lantai rumah tetap bersih. Genkan, jalan masuk, merupakan tempat untuk melepaskan sepatu, meletakkannya, dan mengenakannya kembali. Setelah melepaskan sepatu, orang Jepang mengenakan sandal rumah.



Area dapur dan ruang masuk memiliki lantai yang terbuat dari kayu namun ruangan dimana biasanya digunakan untuk duduk seperti ruang tamu, lantainya ditutupi dengan sejenis anyaman yang disebut tatami. Orang Jepang tidak biasa menggunakan kursi di ruangan beralasan tatami ini, mereka biasa duduk dengan beralasan tatami atau menggunakan bantal tipis yang disebut zabuton. Tatami adalah sejenis tikar tebal yang dibuat dari jerami, sudah dipakai di rumah Jepang sejak sekitar 600 tahun yang lalu. Sehelai tatami biasanya berukuran 1,91 x 0,95 meter. Ukuran ruang/kamar biasanya didasarkan pada jumlah tatami. Lantai tatami terasa sejuk pada musim panas dan hangat pada musim dingin, dan tetap lebih segar daripada karpet selama bulan-bulan lembab di Jepang.

Kerangka rumah Jepang terbuat dari kayu dan sisi melebarnya ditopang oleh tiang vertikal, balok yang disusun mendatar dan bingkai diagonal. Bingkai diagonal merupakan adaptasi dari teknologi asing yang diadaptasi oleh masyarakat Jepang. Ciri khas dari rumah Jepang adalah adanya atap yang lebar dan atap yang tinggi untuk melindungi penghuninya dari sinar matahari di musim panas.



Pada masa lalu dinding rumah terbuat dari anyaman bambu yang direkatkan dengan adonan tanah sebagai perekat atau lem nya, namun kini banyak material lain yang bermacam-macam untuk membuat dinding rumah Jepang. Bahan yang sering digunakan saat ini adalah plywood (tripleks).

Pada masa lalu banyak rumah yang memiliki tiang penyangga yang tersembunyi yang berada di balik dinding. Pada jaman Meiji (1868-1912), rumah dibuat dengan metode baru dengan memasang tiang penyangga di dalam dinding untuk mengurangi bahaya ketika terjadi kebakaran. Pada jaman Meiji banyak atap ditutupi dengan sirap atau jerami, namun kini biasanya atap rumah ditutupi dengan genteng atap yang disebut kawara. Rumah Jepang saat ini dibuat dengan kombinasi gaya tradisional dan teknologi modern.

Source :
http://www.id.emb-japan.go.jp/
http://www.jpf.go.jp/kyouzai/

istana di jepang

1. Gusuku
Gusuku atau suku adalah sebutan dalam bahasa Okinawa untuk kastil atau benteng. Gusuku terdapat di bekas wilayah Kerajaan Ryukyu, termasuk di Kepulauan Amami (Prefektur Kagoshima) dan Kepulauan Yaeyama (Prefektur Okinawa). Fungsi gusuku sebagai istana kediaman resmi aji (penguasa) dan raja-raja Ryukyu sepanjang zaman Sanzan.

2. Istana Heian
Istana Heian atau Daidairi adalah istana kekaisaran di ibu kota Jepang Heian-kyō (Kyoto)Istana ini berfungsi sebagai tempat kediaman resmi kaisar dan pusat administrasi Jepang selama zaman Heian (794-1185). Istana berada di kawasan tertutup yang dikelilingi tembok. Di dalamnya terdapat beberapa gedung upacara dan administrasi, termasuk kantor-kantor kementerian. Istana Dalam yang disebut Dairi dikelilingi tembok terpisah, dan merupakan kompleks kediaman Kaisar Jepang. Selain tempat tinggal kaisar, Dairi merupakan tempat kediaman istri-istri kaisar serta gedung-gedung yang dipakai kaisar dalam melaksanakan tugas resmi dan seremonial.


3. Istana Himeji
Istana Himeji adalah sebuah istana yang terletak di kota Himeji, Prefektur Hyogo, Jepang. Pesona keindahan plesteran berwarna putih yang mendominasi tembok-tembok istana menjadikan Istana Himeji mempunyai sebutan lain "istana burung kuntul putih". Istana Himeji merupakan salah satu contoh peninggalan arsitektur istana dari awal abad ke-17 yang paling penting.


4. Istana Hirosaki
Istana Hirosaki adalah istana di Kota Hirosaki, Prefektur Aomori, JepangIstana ini dibangun pertama kali pada tahun 1611, dan merupakan istana tempat tinggal klan Tsugaru sekaligus kantor pemerintahan Domain Hirosaki. Nama lain istana ini adalah Istana Takaoka.Di Istana Hirosaki terdapat lebih dari 2.600 batang pohon sakura, dan terkenal di seluruh Jepang sebagai tempat melakukan hanami.

5. Istana Hiroshima
Hiroshima Castle atau sering disebut istana ikan Koi adalah istana yang terletak di kota Hiroshima, Prefektur Hiroshima, Jepang.Pertama kali dibangun pada tahun 1589,Bom atom yang dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 menghancurkan seluruh bangunan istana. Istana yang ada sekarang merupakan replika yang dibangun pada tahun 1958 dan berfungsi sebagai museum sejarah Hiroshima periode sebelum Perang Dunia II.Menara utama yang berwarna hitam seperti warna ikan koi atau parit di sekeliling istana yang banyak terdapat ikan koi menjadi alasan Istana Hiroshima dikenal sebagai istana ikan koi.

6. Istana Kumamoto
Istana Kumamoto adalah istana di Kumamoto, Prefektur Kumamoto, Jepang, yang dibuka untuk umum.


7. Istana Matsue
Istana Matsue adalah istana feodal di Matsue, prefektur Shimane, Jepang. Dijuluki "istana hitam", istana ini adalah salah satu dari sedikit istana abad pertengahan di Jepang tetap dalam bentuk kayu awalnya, dan bukan merupakan rekonstruksi modern.


8. Istana Matsumoto
Istana Matsumoto adalah istana yang terletak di kota Matsumoto, Prefektur Nagano, Jepang. Kasitl ini dapat dijangkau dari Tokyo melalui jalan dan kereta api.

9. Istana Nagoya
Istana Nagoya adalah istana yang terletak di kota Nagoya, Prefektur Aichi, Jepang.Istana Nagoya disebut-sebut sebagai salah satu dari 3 istana terbaik di Jepang yang pernah dibangun Kato Kiyomasa dan Tōdō Takatora. Dua istana lainnya adalah Istana Osaka dan Istana Kumamoto. Di atas atap menara utama terdapat dua ekor shachi (ikan legenda berkepala harimau) dari emas murni, sehingga Istana Nagoya terkenal sebagai Istana Shachi Emas atau Istana Emas. Ikan shachi dari emas juga merupakan lambang kota Nagoya.

10. Istana Jepang
Istana Jepang adalah bangunan besar yang dibangun menggunakan kayu dan batu sebagai bahan bangunan yang utama, dan dirancang sebagai pusat pertahanan sewaktu musuh datang menyerang. Di masa perang dijadikan markas besar, tempat menyimpan dana keperluan perang, serta pusat penyimpanan perbekalan seperti makanan dan amunisi. Istana yang dianggap penting dijadikan tempat kediaman panglima perang, pusat pemerintahan dan tempat pengumpulan informasi tentang situasi perang. Sama halnya seperti kastil di Eropa, istana di Jepang umumnya dibangun di dekat jalan utama atau di pinggir sungai untuk kemudahan transportasi dan menjaga wilayah yang dianggap strategis.

11.Istana Osaka (大阪城, Ōsaka-jō?) adalah istana yang terletak di dalam Taman Istana Osaka, distrik Chuo-ku, kota Osaka, Jepang.Istana Osaka merupakan bangunan peninggalan budaya yang dilindungi oleh pemerintah Jepang. Menara utama Istana Osaka yang menjulang tinggi merupakan simbol kota Osaka.Istana Osaka dimanfaatkan sebagai istana sekaligus benteng sejak zaman Azuchi Momoyama hingga zaman Edo.


12. Istana Shuri
Istana Shuri (bahasa Okinawa: /suigusiku/[1], bahasa Jepang: 首里城 Shurijō) adalah istana bekas milik Kerajaan Ryukyu di Shuri, Okinawa, Jepang. Istana ini termasuk salah satu gusuku yang ada di Kepulauan Ryukyu. Dalam Pertempuran Okinawa 1945, Istana Shuri seluruhnya hancur akibat serangan Sekutu. Hanya beberapa tembok setinggi beberapa puluh sentimeter yang tersisa seusai perang. Pada tahun 1992, istana ini dibangun kembali di lokasi semula berdasarkan foto dan catatan sejarah.

Ada sekitar 5000 istana di Jepang, tetapi sekarang hanya ada sekitar 50 yang masih tersisa.


Source :
http://id.wikipedia.org/
http://www.indowebster.web.id/
http://kaskusnews.us/
http://www.google.co.id/

Ilmu Budaya Dasar

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Pokok-pokok yang terkandung dari beberapa devinisi kebudayaan

1. Kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beragam
2. Kebudayaan didapat dan diteruskan melalui pelajaran
3. Kebudayaan terjabarkan dari komponen-komponen biologi, psikologi dan sosiologi
4. Kebudayaan berstruktur dan terbagi dalam aspek-aspek kesenian, bahasa, adat istiadat, budaya daerah dan budaya nasional

Latar belakang ilmu budaya dasar
latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya, negara, dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut:

1. Kenyataan bahwa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa, dan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan (primodial) kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini akan timbul konflik dalam kehidupan.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dalam teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi-segi positifnya, juga memiliki segi negatif akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

Tujuan Ilmu Budaya Dasar

1. Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja
2. Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain
3. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup
4. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia
5. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya
6. Memiliki penglihatan yang jelas pemikiran serta yang mendasar serta mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita yang luhur nilainya
7. Sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin ilmu yang kaku
8. Sebagai jembatan para saran yang berbeda keahliannya lebih mampu berdialog dan lancar dalam berkomunikasi dalam memperlancar pelaksanaan pembangunan diberbagai bidang mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun serta mampu memenuhi tuntutan perguruan tinggi khususnya Dharma pendidikan

Ilmu Budaya Dasar Merupakan Pengetahuan Tentang Perilaku Dasar-Dasar Dari Manusia

Unsur-unsur kebudayaan

1. Sistem Religi/ Kepercayaan
2. Sistem organisasi kemasyarakatan
3. Ilmu Pengetahuan
4. Bahasa dan kesenian
5. Mata pencaharian hidup
6. Peralatan dan teknologi

Fungsi, Hakekat dan Sifat Kebudayaan Fungsi Kebudayaan
Fungsi kebudayaan adalah untuk mengatur manusia agar dapat mengerti bagaimana seharusnya bertindak dan berbuat untuk menentukan sikap kalau akan berbehubungan dengan orang lain didalam menjalankan hidupnya.
kebudayaan berfungsi sebagai:

1. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompok
2. Wadah untuk menyakurkan perasaan-perasaan dan kehidupan lainnya
3. Pembimbing kehidupan manusia
4. Pembeda antar manusia dan binatang

Hakekat Kebudayaan

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
2. Kebudayaan itu ada sebelum generasi lahir dan kebudayaan itu tidak dapat hilang setelah generasi tidak ada
3. Kebudayan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya
4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang memberikan kewajiban kewajiban

Sifat kebudayaan

1. Etnosentis
2. Universal
3. Alkuturasi
4. Adaptif
5. Dinamis (flexibel)
6. Integratif (Integrasi)

Aspek-aspek kebudayaan

1. Kesenian
2. Bahasa
3. Adat Istiadat
4. Budaya daerah
5. Budaya Nasional

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perubahan kebudayaan faktor-faktor pendorong proses kebudayaan daerah

1. kontak dengan negara lain
2. sistem pendidikan formal yang maju
3. sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk maju
4. penduduk yang heterogen
5. ketidak puasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu

Faktor-faktor penghambat proses perubahan kebudayaan
1.faktor dari dalam masyarakat

* betambah dan berkurangnya penduduk
* penemuan-penemuan baru
* petentangan-pertentangan didalam masyarakat
* terjadinya pemberontakan didalam tubuh masyarakat itu sendiri

2. faktor dari luar masyarakat

* berasal dari lingkungan dan fisik yang ada disekitar manusia
* peperangan dengan negara lain
* pengaruh kebudayaan masyarakat lain